26 Okt 2023

Pengalaman Dengan Ubuntu 23.10 dan Kustomisasinya

Ubuntu 23.10 sudah rilis belum lama ini. Sudah lama juga saya tidak tertarik untuk menulis tentang Ubuntu seperti postingan-postingan sebelumnya. Bagi saya, penyebabnya ialah "empu"-nya Ubuntu "memaksa" dan "menjejali" kita dengan "Snap". Maka sejak itulah "Snap" menjadi musuh saya, mungkin juga musuh kita bersama😉.

ubuntu_23
Bukan karena Ubuntu tidak menarik lagi sih, tapi rata-rata "kzl" nya sama Snap ini sih. Seperti kita sepakati, Snap ini "sangat lelet". Namun, pada rilisan 23.10 ini, gambaran ini berubah bagi saya. Snap sudah lumayan "dewasa" sekarang, sehingga lebih cepat "berlari".

Ditambah perubahan-perubahan atau optimisasi yang semakin mantap, membuat saya ber-"selera" kembali posting tentang Ubuntu ini😄. Saya tidak akan panjang lebar menulis perubahan-perubahan apa yang ada di versi 23.10 ini, sobat bisa langsung lihat release note di situs resmi nya yah.

Langsung ke inti-nya, saya disini akan sharing apa yang saya lakukan setelah memasang Ubuntu 23.10 dan kustomisasinya. Perlu saya sampaikan juga, bahwa saya bukan expert-nya Ubuntu apalagi Linux sob😁. Jadi, pada sharingan ini saya memposisikan diri sebagai "normal" user yang meng-kustom Ubuntu agar jadi yang terbaik menurut versi kita masing-masing.


1. Periksa Update Terbaru dan Additional Drivers

Sesaat setelah selesai memasang Ubuntu 23.10 di laptop saya, hal pertama yang dilakukan adalah periksa update terbaru. Saya disini prefer menggunakan "Main server" sebagai sumber update. Jangan lupa cek juga Additional Drivers, karena biasanya ada driver tambahan yang perlu juga dipasang (Nvidia Optimus, misal).

server_update

driver

updating


2. Pasang TLP untuk Power Management

Power management itu penting, makanya saya selalu gunakan TLP. Eksekusi perintah berikut untuk menginstall TLP : sudo apt install tlp

Setelah itu eksekusi perintah : sudo tlp start


3. Pasang Old School "Synaptic" dan Gdebi

Synaptic sebagai manajer "paket instalasi" masih saya perlukan sob. Juga Gdebi, "installer" untuk ekstensi .deb (hati-hati menggunakan jika sobat pasang ini).

Eksekusi perintah : sudo apt install tlp synaptic gdebi


4. Memasang Codec Tambahan

Sebenarnya Ubuntu sudah punya media player sendiri, namun codec yang tersedia sangat terbatas. Harap maklum, Ubuntu hanya menggunakan codec yang open atau gratis. Untuk itu perlu kita tambahkan codec lain, agar bisa memutar audio/video yang tersebar di internet.

Eksekusi perintah : sudo apt install ubuntu-restricted-extras ffmpeg icedax libdvd-pkg easytag id3tool lame libxine2-ffmpeg libmad0 mpg321 libavcodec-extra gstreamer1.0-libav

Setelahnya mungkin sobat akan mendapati semacam warning broken-broken apa gitu 😁. Untuk mengatasinya eksekusi perintah: sudo dpkg-reconfigure libdvd-pkg


5. Bagi Pengguna ChromeOS (Brunch)

Sebagai pengguna ChromeOS via "Brunch", saya wajib memasang tool ini agar bisa memasang ChromeOS.

Eksekusi perintah : sudo apt install pv cgpt tar unzip


6. Pasang Gparted beserta File System dukungannya

Aplikasi disk management ini wajib ada bagi saya. Apalagi saya pengguna multi-OS yang berkutik dengan pelbagai macam file system.

Eksekusi perintah : sudo apt install gparted btrfs-progs exfatprogs f2fs-tools dosfstools mtools hfsutils hfsprogs jfsutils


7. Pasang Java Runtime dan Development Kit

Meski saya bukan "developer" tapi Java emang wajib ada sih bagi saya. Soalnya sering utak-atik Android juga (dikit-dikit)😁. Disini saya menggunakan OpenJDK saja.

Eksekusi perintah : sudo apt install default-jdk default-jre


8. Pasang pelbagai macam Format Arsip

Ubuntu sudah banyak pilihan jenis Arsip sob, tapi tidak ada salahnya untuk mem-"perkaya" kan?

Eksekusi perintah : sudo apt install p7zip-rar p7zip-full unace unrar zip unzip sharutils rar uudeview mpack arj cabextract file-roller kpartx


9. Pasang Aplikasi Audio dan Video

Saya pengguna setia VLC dan Audacious, jadi langsung eksekusi : sudo apt install vlc audacious


10. Klik Ikon untuk Minimize Jendela

Klik ikon aplikasi di dock untuk minimize, ini saya perlukan karena terbiasa di Windows, hehe. Namun Ubuntu tidak menyediakan menu untuk mengaktifkan fitur ini, jadi kita perlu perintah berikut untuk mengaktifkannya :
gsettings set org.gnome.shell.extensions.dash-to-dock click-action 'minimize'


11. Pasang Gnome Extension Manager

Utiliti satu ini jadi wajib jika kita ingin menambahkan ekstensi pada Gnome.

Eksekusi perintah : sudo apt install gnome-shell-extension-manager

Tiga ekstensi wajib yang saya pakai adalah:
- Net speed Simplified (untuk menampilkan kecepatan koneksi)
- Tranparent Top Bar (supaya top bar bisa transparen, biar gaul😁)
- User Themes (untuk memasang tema secara local)


12. Pakai Login Sound

Meski "lebay" saya suka ketika login ada suaranya, hehe. Sobat bisa tambahkan perintah dibawah di Startup Application :
usr/bin/canberra-gtk-play --id="desktop-login" --description="GNOME Login"


13. Pasang XDM (IDM Alternative)

Saya sebagai downloader mania perlu aplikasi satu ini. Keuntungannya: gratis dan cross-platform lagi, lumayan bisa diandalkan lah. Langsung aja sobat ke-TKP.


14. The New App Center

Terakhir, Ubuntu Software sekarang namanya App Center (semacam store kalau di Windows dan Mac). Disini sobat bisa explore macam-macam Aplikasi dan Games yang sobat perlukan untuk "Super Charged" instalasi Ubuntu. Diantaranya:
- Spotify
- Steam Store
- BleachBit (aplikasi pembersih cache)
- GIMP (free Photoshop alternative)
- Inkscape (free Corel alternative)
- dll

app_center

Nah, itulah sob 14 macam kustomisasi yang saya lakukan. Yaaaa, itung-itung kita saling bertukar "selera" gitu. Sobat kalau ada saran kustomisasi lain bisa share disini😉.

ubuntu_desktop
Desktop Saya nih

Sekian dari saya, apabila ada salah info, mohon dimaaf. Budayakan do with your own risk! Wassalam.

Share:

18 Apr 2023

Hackintosh Ventura 13 Final Di Acer V5-471G

Salam sobat. Bertepatan pada hari ke-27 bulan Ramadan kali ini akhirnya saya ada waktu untuk oprak-oprek kembali laptop (g)old. Setelah sebelumnya saya berhasil memasang macOS Ventura versi Beta pada postingan disini, kali ini saya sukses lagi install versi Final nya. Sangat, sangat telat sih, dikarenakan ada beberapa kendala yang membuat saya berpikir dua kali memasang macOS Ventura di laptop (g)old ini. Apa itu? Saya uraikan dibawah.

ventura_agus

Sebenarnya macOS Ventura masih bisa berjalan mulus di laptop ini, namun seperti kita ketahui Apple semakin beringas mengakhiri dukungan untuk perangkat lama. Mulai dengan "dead" nya DYLD Cache non-AVX2, dead legacy Wifi card, dan dead Intel HD 4000. Dead nya DYLD Cache non-AVX2 di Ventura ini akan membuat crash jika Ventura dijalankan di platform Ivy Bridge kebawah. Untungnya, DYLD Cache untuk Rosetta di Apple Silicon masih menggunakan non-AVX2, jadi kita bisa comot dah. Awal-awal, kita harus manual ripping DYLD Cache dari Apple Silicon, ribet pokoknya. Hokinya, CryptexFixup hadir. Ia akan membantu kita memasang non-AVX2 DYLD Cache secara otomatis tanpa harus manual ripping dari Apple Silicon.

Satu lagi, yang membuat saya menyerah adalah CPU Power Management. Apple telah menonaktifkan dukungan X86PlatformPlugin (legacy Power Management) pada Ivy Bridge di beberapa versi macOS lalu. Sebagai gantinya, pada macOS Big Sur ACPI_SMC_PlatformPlugin dipakai untuk CPU Power Management. Sejak macOS Monterey 12.3+, Apple menghilangkan "plugin-type check" dalam X86PlatformPlugin, jadi plugin akan termuat otomatis. Nah, pada macOS Ventura ini yang ribet, ACPI_SMC_PlatformPlugin dihapus, jadi SSDT-PM yang dipake untuk plugin-type=0 tidak bisa "attach" ke plugin yang dihapus tadi.

Apa dampaknya? CPU Power Management jadi adios alias dead (tanpa Turbo States). Berbulan-bulan saya berusaha mengakali, sampai muncul solusi yaitu menambahkan AppleIntelCPUPowerManagement.kext dan AppleIntelCPUPowerManagementClient.kext dari versi Big Sur, katanya ini akan mengembalikan dukungan legacy Power Management. Tetapi, "quirk" OpenCore untuk mengatasi CFG-Lock belum berjalan baik, maka menambahkan kext tersebut bakal memancing kernel panic. Sampai dengan postingan ini saya tulis, belum ada update OpenCore untuk mengatasi "quirk" ini. Jadi, kita perlu manual menonaktifkan CFG-Lock di BIOS. Inilah kendala terberat, BIOS laptop (g)old ini tidak mendukung penonaktifan CFG-Lock (saya sudah cek daleman BIOS nya), mungkin perlu BIOS modding, entahlah. Akhirnya, berbulan-bulan saya menikmati macOS Ventura tanpa Power Management, hadeh.

Akhirnya dapat pencerahan, bahwa procie Ivy Bridge sebenarnya support "XCPM" (XNU CPU Power Management), namun Apple sengaja menonaktifkannya. XCPM ini masih didukung oleh macOS Ventura. Akhirnya saya menempuh jalur ekstrim, yaitu memaksa mengaktifkan mode XCPM di laptop ini. Hasilnya? Boom, CPU Power Management kembali berjalan baik. Namun yah, setelah mencoba, sepertinya performa XCPM sebenarnya lebih buruk daripada legacy Power Management di procie ini (pantesan aja Apple nonaktifkan doi). Tapi ini masih lebih baik daripada tanpa Power Management sama sekali yang bikin panas dan boros baterai.

Setelah mencoba menerima kenyataan ini 😄, akhirnya saya putuskan untuk tetap lanjut memasang macOS Ventura versi finalnya (saya coba langsung ke macOS Ventura 13.3). Hasilnya? Berjalan dengan baik (kecuali wifi bawaan yang dead sejak Monterey), namun masih harus tetap disadari bahwa laptop (g)old ini sudah mulai ngos-ngosan, haha. Berikut sedikit pamer-pamer nya:

stage_manager
Fitur Stage Manager di Ventura.

sys_pref_agus
Tampilan baru System Preferences.

hd4k_agus
Masalah Grafik Intel HD 4000 yang sudah dihapus, masih bisa diakali dengan Legacy Patcher. Berjalan dengan sangat baik sob.

lauchpad_ventura_agus
Tampilan Launchpad.

about_ventura_agus
macOS Ventura 13.3 pada Acer V5-471G

Sepertinya memang, waktu-waktu "senja" untuk "hackintosh" makin dekat aja nih sob, hehe. Jadi nikmati aja tantangannya selagi bisa. Dan tidak lupa, dibawah ini adalah konfigurasi (umum?) untuk laptop ini ketika utak-atik di versi macOS Ventura:

1. Processor Core-i5 3317U/Core-i3 3217U 1.7GHz turbo boost up to 2.6GHz Ivy Bridge, native support. Namun Power Management jadi sedikit lebih ribet seperti yang saya ulas diatas. Selagi "quirk" OpenCore untuk mengatasi CFG-Lock belum berjalan, mengaktifkan XCPM jadi "mandatory" untuk laptop ini (dan mungkin laptop lain yang berjenis BIOS sama).
Update 26/04/2023:
Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba, hehe. OpenCore commit nomor 77d02b3 memperbaiki masalah CFG-Lock OpenCore di Ventura. Jadi, kita bisa kembali menggunakan legacy Power Management tanpa harus mengaktifkan XCPM. Tinggal inject AppleIntelCPUPowerManagement.kext dan AppleIntelCPUPowerManagementClient.kext, done.

2. Intel HD 4000, kehilangan akselerasi karena driver sudah dihilangkan Apple di macOS Monterey lalu. Gunakan Legacy Patcher untuk mengembalikan akselereasi. Patch work 100%, full Quartz Extreme/Core Image/Metal versi 1.
*Untuk VGA out(biasanya kalo mau presentasi ke proyektor) pake kabel bawaan ga support, sobat mesti beli "HDMI to VGA converter" yang "active", untuk patch HD4000 biar bisa jalan VGA pake kabel bawaan saya belum coba sob, udah terlanjur beli converter soalnya😉.
*Bagi yang mau utak atik display dengan EDID, ini sudah saya "ekstrak"-an info EDID buat display nya, lihat disini.
*Banyak penyakit hackintosh, salah satu nya adalah tak mengenali "merk" monitor kita(ya iyalah, lagian siapa suruh install di system non Apple, wekaweka). Untuk mengatasi tersebut, saya punya fix nya, silahkan download file disini, ekstrak lalu copy folder tersebut ke /Library/Displays/Contents/Resources/Overrides/(disini), restart. Nanti merk "unknown" nya berubah jadi "Color LCD", lumayan. Ingat, pada macOS Monterey, volume sistem akan sangat sulit di utak-atik, karena Monterey sekarang akan boot ke "kriptografi APFS", jadi sulit bisa read/write di volume sistem. Jadi disini kita gunakan /Library saja.
*Ingat SMBIOS lama untuk prosesor Ivy Bridge sudah tidak didukung, jadi kita perlu menggunakan SMBIOS yang lebih baru untuk laptop ini. Atau jika tetap ingin pakai SMBIOS lama, lakukan patch pada "Booter" agar simulasi board agar terbaca VM, macOS versi apapun selalu jalan di VM kan?

3. NVidia GeForce GT620M 1Gb Optimus, tidak jalan, disable saja di Bios (ubah jadi integrated) atau disable via SSDT. Disable optimus bisa menghemat banyak energi atau baterai dan meng-ademkan laptop.

4. Chipset HM77 masih jalan.

5. Audionya, Intel Panther Point (ALC 271x, another kind of ALC269). Pakai AppleALC.kext dan inject alc-layout-id 28 dan apple-layout-id 5, kembalikan AppleHDA.kext ke yang asli nya(vanilla) bukan versi patch, sound input dan output work very well.

6. Ethernet Realtek RTL8168/8111 Gigabit-LAN, pake kext RealtekRTL81xx.kext.

7. Login ke Store/iCloud lancar. iMessage/Facetime gak tau dah, belum dapat sumbangan ROM dan MLB😜

Update:
Somehow, iMessage dan Facetime akhirnya bisa jalan😅 Selengkapnya bisa sobat kunjungi disini caranya.

imessage_catalina

8. Webcam dan USB 3.0 work gak pake kext.

9. Battery works pake plugin kext nya VirtualSMC.

10. Wifi, impossible, ga jalan...😌 --> paling simpel+murah, beli aja Mini 150m Wifi usb dongle, work! Atau replace card bawaan dengan card yang cocok dengan hackintosh, ingat waktu replace wifi card, tutup(selotip) dulu Pin20 nya (dan Pin51 jika combo dengan BT), biar gak di block BIOS.

Update:
Sampai Maret 2022 masih belum bisa jalan Wifi nya sob, so masih dead. Namun saya iseng ganti Wifi card pake AzureWave AW-CE123H, work Wifi+BT nya.

11. Card reader, ga jalan! (Workaround pake kext ini disini, unstable but usable)

12. Keyboard dan touchpad pake VoodooPS2Controller.kext, ingat pake versi yang terbaru, kalau enggak enjoy the panic.

13. Bluetooth support dropped oleh Apple, dead juga. Ada yang bilang masih bisa sih, tapi entahlah saya belum utak-atik lebih jauh.

14. Untuk masalah shutdown yang malah jadi restart, penyebab nya adalah USB 3. Mapping USB dengan benar, bisa menggunakan berbagai utility, gampang banyak bertebaran.

15. Restart dan Sleep work!

Oke sob, sekian dulu dari saya ya. Dan selamat mencoba juga untuk menjajal macOS Ventura di laptop sobat. Apabila ada salah kata atau info, ya maaf😌. Do with your own risk! Wassalam.

Share:

3 Okt 2022

Hackintosh Ventura 13.0 Beta Di Acer V5-471G

macOS Ventura sudah mendekati final nih, namun saya baru saja bisa berkesempatan mencicipinya di laptop (g)old. Saat di macOS Monterey saja sudah "berdarah-darah" wkwk. macOS Ventura 13.0 Beta 9 baru saja rilis, langsung deh saya coba menjajal dengan penuh rasa pesimis (awalnya). Masih kah sanggup laptop (g)old saya ini? Long live!

ventura_agus

Berbulan-bulan saya menanti "patcher" untuk grafik Ivy Bridge hadir, akhirnya tiba juga. Karena alasan itulah saya masih belum berminat memasang di laptop (g)old, grafik gak jalan akan terasa tak bernyawa cuy. Sejak macOS Monterey, driver untuk HD 4000 sudah "dead" ditambah lagi Metal stack yang diperbarui di Ventura, membuat segalanya jadi semakin sulit. Untunglah developer "patcher" masih sanggup mengakalinya. Kendala yang tak kalah menantang adalah "dead" nya DYLD Cache non-AVX2 di Ventura, ini akan membuat crash jika Ventura dijalankan di platform Ivy Bridge kebawah.

Untungnya, DYLD Cache untuk Rosetta di Apple Silicon masih menggunakan non-AVX2, jadi kita bisa comot dah. Awal-awal, kita harus manual ripping DYLD Cache dari Apple Silicon, ribet pokoknya, bikin males plus pesimis juga. Hampir saja saya akan menyudahi petualangan laptop (g)old sampai pada macOS Monterey saja. Tapi lagi-lagi hoki, CryptexFixup hadir. Ia akan membantu kita memasang non-AVX2 cache secara otomatis tanpa harus manual ripping dari Apple Silicon. Dan inilah yang membuat saya "semangat" lagi menjajal OS terbaru Apple ini di laptop (g)old.

Lantas bagaimana performa nya? Selain wifi card bawaan yang dead dan performa yang sudah menurun (maklum old), tidak ada "major issue" lain sih. Tapi maklum saja ini versi Beta, so masih banyak bugs kecil. Berikut tampilan macOS Ventura di laptop (g)old Acer V5-471G saya:

pref_ventura
Tampilan Preferences Panes nya baru cuy

safari_ventura
Safari 16

siri_ventura
Penampilan Siri juga baru

store_ventura
App Store masih gak berubah

widget_ventura
Tampilan widget masih sama

about_ventura
macOS Ventura Beta on Acer V5-471G

Bagaimana sob? Tinggal kita tunggu saja versi final nya bagaimana. Yang jelas, untuk saat ini laptop (g)old masih sanggup menyandang OS keluaran baru ini, hehe. Sekian dulu dari saya, do with your own risk, wassalam.

Share:

22 Mar 2022

Cara "Upgrade" VBIOS Nvidia Kepler ke UEFI

Oke, hal ini berhubungan ketika saya upgrade BIOS laptop (g)old dari Legacy ke UEFI dan menambahkan VGA eksternal di laptop ini pakai Asus GTX 650 non Ti 2GB DDR5. Saat berhasil upgrade ke UEFI, display malah blank dan saya lihat driver ada pesan error. Awalnya saya berpikir laptop ini mengalami masalah TOLUD setelah up ke UEFI.

kepler_agus
Asus GTX 650 non Ti (Kepler based) belum support UEFI
Tapi setelah saya cek lagi, bukan masalah TOLUD, BIOS nya sudah support Dynamic TOLUD. Selama beberapa waktu kebingungan (dan kebuntuan), alangkah konyolnya ketika saya menyadari (faktor lupa) bahwa Asus GTX 650 non Ti saya ini belum support modul UEFI pada VBIOS nya. Akhirnya mau gak mau saya harus menyalakan mode CSM agar bisa dipake. Namun dengan mode CSM saya menemukan beberapa masalah kecil. Karena itulah saya penasaran, apakah bisa VBIOS kartu grafis ini di "upgrade" agar support UEFI.

Kebetulan VGA tersebut berbasis Kepler, jadi saya pikir akan mudah saja. Mulailah melakukan surfing web mencari metode-metode upgrade. Ternyata susah juga sob, bukannya apa-apa, link banyak yang sudah "dead"😜. Emang susah kalo berurusan dengan hal old. Ada sih nemu, namun katanya proses akan merubah "ID" VGA kita, wah kalau saya malas sih kalau harus seperti itu. Untung punya untung, gak sengaja nemu tool tanpa harus mengubah "ID", dan prosesnya pun gampang.

Saya akan share disini cara gampang nya biar sobat yang mau eksekusi juga gak perlu pusing sana-sini, monggo:

1. Saya ingatkan, meskipun aman bukan berarti tanpa resiko. Jika saat proses flashing kita kehilangan power atau hal lain yang menginterupsi prosesnya, maka eeprom VGA akan corrupt, VGA terpaksa adios deh (I'm watching you, PLN). So, pertama-tama siapkan mental dulu, tidak ada jaminan.

2. Download tool nya disini.

3. Ekstrak dan eksekusi via CMD. Sobat juga bisa baca readme nya untuk yang lebih terperinci.

4. Di tempat saya perlu sekitar 15 detik proses flashing nya. Dan setelah berhasil, restart laptop/PC. Jika tidak ada kendala, maka Kepler yang tadinya belum support UEFI sekarang sudah bisa boot dengan mode UEFI, yes.

kepler_agus

Sebetulnya tool ini untuk merk Inno3D sob, tapi sudah saya coba di merk Asus, aman saja. Asal harus Kepler based lho ya, jangan coba-coba ke lain-lain. Dan sekarang saya tidak perlu lagi menyalakan mode CSM agar bisa go UEFI di laptop (g)old😜. Oke, sekian dulu sob postingan kali ini, kalau ada salah kata ya maaf. Do with your own risk...!!!

Share:

23 Feb 2022

Menjajal Chrome OS Pada Acer V5-471G

Popularitas Chrome OS semakin meningkat baru-baru ini. Mungkin itu alasan kini mbah Google mengumumkan akan merilis Chrome OS Flex, semacam "distro" untuk Chrome OS agar bisa dipasang di segala jenis PC dan bahkan Mac. Walaupun sebelumnya sudah banyak bertebaran "metode" mencicipi Chrome OS di segala PC, tapi tidak ada yang lebih menggiurkan daripada metode "official" dari mbah Google kan?

chrome_os

Saya pun tidak ketinggalan ikut tergiur ingin mencoba. Lalu kenapa selama ini tidak mencobanya (dengan metode yang sudah lama ada)? Yah, gimana ya sob, saya ini tipe penyuka Android x86, macam Remix OS (alm), Phoenix OS, Project Sakura, dll. Namun ada kalanya titik jenuh menghampiri😅 saatnya mencoba hal baru. Akhirnya momen Chrome OS Flex ini kebetulan hadir.

Namun ada yang masih mengganjal bagi saya, yaitu multi-boot! Seperti sobat tau, laptop jadul saya ini sudah ada Windows, Mac dan Ubuntu didalamnya yang digunakan sehari-hari. Dan sampai sekarang saya masih terlalu malas buat utak-atik Chrome OS Flex, agar bisa multi-boot. Sebab kabarnya, metode pemasangan Chrome OS Flex memerlukan format hardisk, hadeh gak punya waktu saya. Bahkan ada warning keras bagi calon pengguna Chrome OS Flex, yaitu pemasangan akan "menghabisi" tidak hanya drive dimana kita memasang Chrome OS tapi juga drive lain yang tertancap di sistem yang ada. So, hati-hati sob.

Akhirnya saya mulai mencari metode lain bagaimana caranya mencicipi Chrome OS official di laptop jadul ini. Setelah pilih-pilih metode, saya putuskan metode paling mantap adalah "Brunch". Sobat pasti sudah mengenal si "Brunch" ini, karena cukup populer. Akhirnya saya mulai utak-atik sana-sini. Dan si Brunch, saya putuskan untuk berduet dengan Chrome OS official stable build untuk board "rammus" (saat ini v98). Katanya untuk Ivy Bridge, "samus" yang disarankan, tapi berhubung si "samus" sudah EOL, makanya saya beranikan "rammus".

Lantas bagaimana performa Chrome OS (rammus) di laptop jadul ini? Jujur, saya terkejut, semuanya berjalan mulus. Software dan hardware semua berjalan baik dan tidak ada kendala berarti (paling ada kendala kecil aja). Bahkan bisa melakukan sinkronisai dengan smartphone saya (lock dan unlock perangkat), menjalankan aplikasi Android, dan kegiatan lain yang biasanya dilakukan di Chrome OS😜. Ya, berasa pake Chromebook aja gitu, minus touchscreen nya aja. Oke, seperti biasa saya akan "pamer" bagaimana Chrome OS ini berjalan di laptop (g)old V5-471G:

lockscreen
Tampilan Lockscreennya.

quick_sett
Panel Quick Settings.

play_store
Google Play Store pun berjalan dengan baik.

assist
Internal Mic berjalan dengan baik, sehingga Google Assistant pun bisa respon.

fies
File Manager.

app_drawer
App Drawer.

spotify
Aplikasi Android berjalan dengan baik. Saya lagi dengerin lagu via Spotify.

synced
Sinkronisasi perangkat dengan hape Pixel 3 saya.

bluetooth
Atheros Bluetooth tidak ada kendala.

chrome
Chrome OS pada dasarnya adalah browser😜

vlc
VLC for Chrome sucks? Try Android's VLC instead.

chrome_os
Versi Chrome OS yang saya gunakan.

Oh iya, kinerja laptop jadul ini setelah pake Chrome OS, saya rasa lumayan bagus. Wus wus lah, serasa seperti baru lagi jadinya, hehe. Hasil benchmarknya pun lumayan saya kira untuk laptop setua ini.

bench
CPU score Geekbench.

bench_2
Vulkan score Geekbench.

Cara pasang nya pun gak ribet-ribet amat menurut saya. Dokumentasinya lengkap kok di page nya Brunch. Dan yang terpenting bisa multi-boot berdampingan dengan OS harian lain sob, dan juga gak perlu mesti format keseluruhan hardisk segala dongs.

chronos
Chrome OS on Ivy Brigde.

Keren kan sob? Laptop (g)old saya ini berasa bangkit lagi, wus wus. Bagi sobat yang belum coba, monggo sob. Kapan lagi bisa merasakan OS nomor dua dipakai terbanyak di dunia, wkwkwk. Oke, sekian dulu dari saya, apabila ada salah kata dan info, ya mohon maaf. Do with your own risk! Wassalam.

Update 23/03/2022:
Sukses update ke Chrome OS 99 sob.

chromeos_99_agus


Update 09/04/2022:
Sukses lagi update ke Chrome OS 100.

chromeos_100_agus

Share:

11 Nov 2021

Hackintosh Monterey 12 Final Di Acer V5-471G

Telat nih, hehe, tapi tak apa lah yang penting laptop (g)old ini masih sanggup menjalankan OS terbaru dari Apple, macOS Monterey 12. Seperti kita ketahui sebelumnya, dukungan untuk grafik Ivy Bridge telah benar-benar dihilangkan pada versi ini sob. Sehingga apabila kita memasang macOS Monterey di laptop (g)old, maka ia akan kehilangan akselerasi. Meskipun prosesor Ivy Bridge masih sangat mampu menjalankan macOS versi ini.

monterey_agus
macOS Monterey Final di Acer V5-471G

Lalu bagaimana mengatasinya kalau grafik kehilangan akselerasi? Diluar sana sudah banyak bertebaran tool untuk menambahkan atau patch kembali driver-driver yang dihilangkan itu. Sayang, dengan melakukan patch artinya kita perlu menonatifkan SIP dan membuka "seal" dari snapshot system. Artinya apa? Artinya, kita tidak akan mendapat tawaran update Delta (biasanya 2GB an), namun akan mendapat tawaran update Full dengan ukuran 12GB sekali download.

Yang perlu diperhatikan juga, Apple kali ini benar-benar "habis-habisan" menghilangkan dukungan untuk kartu wireless dan chip bluetooth legacy. Hal ini menyebabkan tewasnya banyak "kext-kext" modifikasi untuk mengatifkan wireless dan chip bluetooth di macOS Big Sur kebawah. Jadi, bagi kita yang punya hardware old, mending pikir-pikir lagi sob sebelum memaksa upgrade ke macOS Monterey.

Lalu, bagaimana cerita dengan saya? Oh, tentu saya akan terus "memaksa" laptop (g)old ini sampai titik darah penghabisan. Meskipun ada beberapa komponen yang "mati suri" haha. Dan berikut beberapa screenshot macOS Monterey di laptop (g)old Acer V5-471G:

appstore_monterey_agus
App Store di macOS Monterey

finder_monterey_agus
Tampilan Finder di macOS Monterey

hd4000_monterey
Meng-"hadir"-kan kembali akselerasi di Intel HD 4000

pref_monterey_agus
Pusat Pengaturan di macOS Monterey

safari_monterey_agus
Safari di macOS Monterey

siri_monterey_agus
Siri yang semakin "gak mau" kalah dengan Google Assistant

spotlight_monterey_agus
Spotlight, pusat pencarian macOS

widget_monterey_agus
Widget di macOS Monterey

Menurut saya sih dari segi tampilan, tidak banyak berubah dari macOS Big Sur. Yang paling banyak berubah lebih ke bagian "under the hood" sih, silakan sobat lihat ke situs Apple untuk lebih lengkapnya. Oh iya,,,, dan dibawah ini adalah konfigurasi (umum?) untuk laptop ini ketika utak-atik di versi macOS Monterey:

1. Processor Core I5 3317U/Core I3 3217U 1.7GHz turbo boost up to 2.6GHz Ivy Bridge, native support. Ya, prosesor nya masih didukung sehingga tidak menggunakan "patch" apapun. Paling gunakan fitur yang ada di Bootloader untuk mengakali kernel panic seputar Native Power Management.

2. Intel HD 4000, kehilangan akselerasi karena driver sudah dihilangkan Apple di macOS Monterey. Jadi work 100%, full Quartz Extreme/Core Image/Metal. Gunakan grafik "patch" yang banyak bertebaran di luar sana, hehe.
*Untuk VGA out(biasanya kalo mau presentasi ke proyektor) pake kabel bawaan ga support, sobat mesti beli "HDMI to VGA converter" yang "active", untuk patch HD4000 biar bisa jalan VGA pake kabel bawaan saya belum coba sob, udah terlanjur beli converter soalnya😉.
*Bagi yang mau utak atik display dengan EDID, ini sudah saya "ekstrak"-an info EDID buat display nya, lihat disini.
*Banyak penyakit hackintosh, salah satu nya adalah tak mengenali "merk" monitor kita(ya iyalah, lagian siapa suruh install di system non Apple, wekaweka). Untuk mengatasi tersebut, saya punya fix nya, silahkan download file disini, ekstrak lalu copy folder tersebut ke /Library/Displays/Contents/Resources/Overrides/(disini), restart. Nanti merk "unknown" nya berubah jadi "Color LCD", lumayan. Ingat, pada macOS Monterey, volume sistem akan sangat sulit di utak-atik, karena Monterey sekarang akan boot ke "kriptografi APFS", jadi sulit bisa read/write di volume sistem. Jadi disini kita gunakan /Library saja.
*Ingat SMBIOS lama untuk prosesor Ivy Bridge sudah tidak didukung, jadi kita perlu menggunakan SMBIOS yang lebih baru untuk laptop ini.

3. NVidia GeForce GT620M 1Gb Optimus, tidak jalan, disable saja di Bios (ubah jadi integrated) atau disable via SSDT. Disable optimus bisa menghemat banyak energi atau baterai dan meng-ademkan laptop.

4. Chipset HM77 masih jalan.

5. Audionya, Intel Panther Point (ALC 271x, another kind of ALC269). Pakai AppleALC.kext dan inject alc-layout-id 28 dan apple-layout-id 5, kembalikan AppleHDA.kext ke yang asli nya(vanilla) bukan versi patch, sound input dan output work very well.

6. Ethernet Realtek RTL8168/8111 Gigabit-LAN, pake kext RealtekRTL81xx.kext.

7. Login ke Store/iCloud lancar. iMessage/Facetime gak tau dah, belum dapat sumbangan ROM dan MLB😜

Update:
Somehow, iMessage dan Facetime akhirnya bisa jalan😅 Selengkapnya bisa sobat kunjungi disini caranya.

imessage_catalina

8. Webcam dan USB 3.0 work gak pake kext.

9. Battery works pake ACPIBatteryManager.kext atau pake plugin kext nya VirtualSMC.

10. Wifi, impossible, ga jalan...😌 --> paling simpel+murah, beli aja sob Mini 150m Wifi usb dongle, work! Atau replace card bawaan dengan card yang cocok dengan hackintosh, ingat waktu replace wifi card, tutup(selotip) dulu Pin20 nya (dan Pin51 jika combo dengan BT), biar gak di block BIOS. Dukungan sudah di drop oleh Apple, pakai kext modifikasi pun masih tidak bisa, jadi sementara Wifi dead.

Update:
Sampai Maret 2022 masih belum bisa jalan Wifi nya sob, so masih dead. Namun saya iseng ganti Wifi card pake AzureWave AW-CE123H, work Wifi+BT nya.

11. Card reader, ga jalan! (Workaround pake kext ini disini, unstable but usable)

12. Keyboard dan touchpad pake VoodooPS2Controller.kext, ingat pake versi yang terbaru, kalau enggak enjoy the panic.

13. Bluetooth support dropped oleh Apple, sementara dead juga sob. Ada yang bilang masih bisa sih, tapi entahlah saya belum utak-atik lebih jauh.

14. Untuk masalah shutdown yang malah jadi restart, penyebab nya adalah USB 3.0. Mapping USB dengan benar, bisa menggunakan berbagai utility gampang yang banyak bertebaran.

15. Restart dan Sleep work!

Oke sob, sekian dulu ya dari saya. Dan selamat mencoba juga untuk menjajal macOS Monterey di laptop sobat. Apabila ada salah kata atau info, ya maaf😌. Do with your own risk! Wassalam.

Update 20/12/2022:
Sukses update ke macOS Monterey 12.1. Setelah update biasanya, akselerasi grafik aan hilang. Tenang, tinggal repatch ulang grafik nya untuk Intel HD 4000, oke lagi👍.

macos_12.1_agus


Update 25/02/2022:
Sukses update ke macOS Monterey 12.2.

monterey_update


Update 10/03/2022:
Sukses update ke macOS Monterey 12.2.1 sob.

macos_agus


Update 05/04/2022:
Sukses update ke macOS Monterey 12.3.1. Kebetulan wifi card saya replace dengan AzureWave AW-CE123H, wifi+BT work.

monterey_1231


Update 20/05/2022:
Sukses update ke macOS Monterey 12.4!

monterey_update


Utak-atik untuk macOS Monterey di laptop ini discontinued, saya alihkan kesini.

Share:

Langganan Artikel Gratis
Masukan alamat email:

Delivered by FeedBurner

Merasa terbantu oleh blog ini?

Sobat bisa memberikan donasi via PayPal, klik tombol di bawah ini. Terima kasih.

Popular Posts